Mencapai taqwa...


Bagaimana mahu mencapai taqwa? Hmmmm….

1-MU’AHADAH

Ingatlah perjanjian kita dengan Allah yang mencipta…. menjadikan kita daripada tiada kepada ada… daripada tidak punya apa-apa kepada memiliki dan dimilki… KITA TIDAK SENDIRI…

Kita memiliki Allah yang sentiasa dekat dan hampir dengan diri kita. .. yang mendengar setiap butir kata kita…yang melihat kita ketawa… juga berdukacita…

Ingatlah… saat kalimah syahadah terungkap dari bibir kita… ‘Tiada Tuhan (Allah) yang diabdikan diri melainkan Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad itu pesuruh Allah.’ Kita bersumpah… kita berikrar… berjanji bahawa kepada Allah-lah seluruh ketaatan dan kepatuhan dititipkan bahkan kita gusar untuk melakukan sesuatu yang bisa mengundang kemurkaan-Nya.

2-MUROQOBAH

Sesungguhnya, kamera Allah ada di mana-mana. Kita hendaklah… merasakan Allah sentiasa dekat dan bersama (berserta) diri kita… Ya! Ketahuilah… Allah dekat bangat… terlalu dekat dengan diri kita bahkan lebih hampir daripada urat merih kita sendiri.

Beribadahlah… beribahlah kepada-Nya dengan khusyuk dan tawaduk. Hendaklah kita beribadah kepada Allah seolah-olah kita dapat melihat-Nya dan sekiranya mata kasar kita tidak berdaya untuk melihat Tuhan yang Maha Esa, percayalah bahawasanya Allah... setiap detik, saat dan ketika memandang setiap tingkah dan gerak-geri kita.

Rasalah… rasalah (dari dalam hati) keagungan Allah pada setiap waktu dan keadaan. Rasailah kebersamaannya saat sepi dan ketika berada di tengah-tengah manusia lainnya.

3-MUHASABAH

Tanyakan pada diri…. sejauh mana kita melazimkan jasad kita menghisab diri?

Atau… kita lebih senang melihat kesalahan dan kesilapan orang lain??? Kemudian, kita menjaja salah dan silap itu ke mana-mana… kita senang memburukkan orang sedang kita lupa kejelikan diri sendiri.

Atau... kita lebih suka mencari titik lemah orang di hadapan kita??? Kita tidak tahu apa-apa tetapi dengan mudahnya menghentam keromo… menilai dan membuat tafsiran. Kita mungkin lupa… penilaian Allah itu lebih utama. Bagaimanakah penilaian Allah yang Maha Teliti itu terhadap diri kita yang mungkin cantik di luar tetapi busuk di dalam? Hmmm... busuk dengan prasangka dan iri hati.

Atau… kita lebih gembira melihat kesengsaraan mereka yang …

Tanyakan pada diri, wahai teman…

4-MU’AQOBAH

Ada berani??? Hukumlah diri sendiri setelah melakukan sesuatu kemungkaran. Takut??? Maka, hindari daripada melakukan sesuatu yang terlarang itu. Sudah terjerumus??? Kembalilah… kembalilah kepada Allah dan berusahalah mengharapkan keampunan-Nya. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Siapa berani mengaku kesalahan diri? Atau siapakah yang bersedia menerima hukuman atas kesalahan diri? Atau… kita lebih bersedia untuk berhadapan dengan hukuman daripada Allah, satu hari nanti????

5-MUJAHADAH

Firman Allah dalam surah Al-Ankabut ayat 69 yang bermaksud, “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keredhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”

Maka, bersungguh-sungguhlah dalam mencapai / mengejar taqwa. Tegas, serius dan bersemangat sehingga ketaatan itu menjadi kebiasaan dalam diri kita.


Muthiah : Mengejar taqwa… Serahkan segalanya kepada Allah yang Maha Teliti... Maha Adil lagi Maha Penyayang.
Labels: | edit post
0 Responses