Can forgive but can't forget
Tuesday, December 13, 2011
Assalammualaikum. Apa khabar, semua? Muthiah... 'Ala kullihal, Alhamdulillah. Hmm... lama pula tidak mengemaskini blog.
Alasan lapuk - sibuk.
Alasan beralasan - memang suka mencari alasan.
^_______^
Pernah melalui saat-saat begini? CAN FORGIVE BUT CAN'T FORGET...
Yuk, kita bermuhasabah dan merenung diri (mengikut masalah hati masing-masing)... moga-moga diri kita bertambah baik daripada sebelumnya. Iyalah. Kita tidak tahu bilakah ajal akan menjemput. Mahukan kita kembali kepada-NYA dengan rasa sebegini? Nauzubillah. Kita semua tak nak, kan?
FAKTA
Takwa melahirkan peribadi mulia.
PERSOALAN
1- Kenapa sukar melupakan?
- Dia... terlalu mengguris hati.
- Selalu teringat-ingat dengan apa yang dilakukan/ diperkata/ tuduhan/ persangkaan.
- Syaitan mencucuk-cucuk. 'Good' job. Huh!
- Sikapnya tetap tidak berubah dan menyakitkan hati.
- Memang tidak mahu memaafkan.
- Dendam.
- Dia membuatkan kita menangis.
- Sakit... sakit hanya ALLAH yang tahu.
- __________________ (nyatakan sebab sendiri).
2- Sampai bila mahu begini?
- Tunggu dia merasa sakit seperti apa yang kita rasa? (Tahukah kita bila sakitnya?)
- Sampai mati. Jumpa di akhirat! (Wah, macam lawan di mahkamah dunia pula)
- Tengoklah bila dia betul-betul menyesal. (Jika tidak, terputuskan silaturrahmi?)
- Hmm... bila hati sudah tidak sakit. (Jika menemui ajal dahulu?)
- Dia nazak/ mati, berlapang dadalah. (Jika kita yang nazak/ mati dahulu?)
Jadi, BAGAIMANA???
- Beristighfarlah. Insya-ALLAH, dengannya dapat menyingkirkan bintik-bintik hitam dalam hati, sedikit demi sedikit.
- Banyakkan melakukan ibadah sunat; membaca al-Quran, solat sunat, puasa sunat, dll. Tujuannya adalah untuk mendekatkan diri kepada ALLAH.
- Berzikir... apabila rasa (sakit) itu hadir, ingatlah ALLAH. Insya-ALLAH, dengan ingat pada-NYA hati akan tenteram (Ar-Ra'd : 28)
- Banyakkan melakukan kebaikan; bersedekah, membantu mereka yang memerlukan, dll. Ikhlas tidak ikhlas, biar ALLAH yang menentukan. Bukan mata yang memandang (termasuk sekali mata kita sendiri).
- Merintih, merayu kepada-NYA. Kita tidak mahu perasaan ini menghantui hidup kita. Tidak ada siapa yang akan untung. Percayalah. Apabila rasa ini ada dalam hati, kita sendiri sebenarnya yang tidak akan tenang. Yakinlah dengan ketelitian ALLAH... kesaksamaan-NYA dalam mengadili. Jika kita rasa dianiaya (dan benar-benar dizalimi), ALLAH adil untuk memberi balasan.
Maafkanlah...
'Dan orang yang menahan amarahnya dan memaafkan orang lain, Allah menyintai orang yang berbuat kebajikan.' (ali-Imran, 3:132). Kemudian, serah lagi kepada DIA.
Berlapang dadalah...
'... dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahawa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (an-Nur, 24:22). Kemudian, serah kembali kepada DIA.
Bersabarlah...
'Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan solat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.' (al-Baqarah, 2:153). Kemudian, dekatkan diri... semakin dekat... dekat dan lagi, dan lagi kepada DIA.
Dan sesunggunya... kedekatan dengan TUHAN itu kelak menjadikan kita manusia yang berbahagia, tidak sahaja di dunia bahkan akhirat.
Kita perlukan teman tetapi kita lagi memerlukan TUHAN.
Yuk...
TRY TO FORGIVE AND FORGET.
Ada berani? ^___________________^